Tiga Langkah dasar Pengobatan Energi
Metode ini berfokus pada tiga tahap utama: Penyapuan, Penyembuhan, dan Penguatan. Setiap tahap memiliki fungsi dan teknik tersendiri untuk memastikan proses pemulihan berlangsung secara menyeluruh — dari pembersihan energi negatif hingga proteksi tubuh pasien agar tidak kambuh kembali.
1. PENYAPUAN (Pembersihan Energi dan Deteksi Sakit)
Tujuan:
Menghilangkan energi negatif, kotoran halus, dan blokade yang menghambat aliran energi sehat di tubuh pasien.
Langkah-langkah:
- Mulailah dengan menenangkan diri dan menyiapkan niat yang tulus untuk membantu penyembuhan pasien.
- Lakukan penyapuan lembut dari kepala hingga kaki dengan niat membersihkan dan mendeteksi area yang terasa “berbeda” (lebih panas, dingin, berat, atau nyeri).
- Saat area sakit ditemukan, fokuskan perhatian dan energi pada bagian tersebut.
- Jika pasien mengetahui letak penyakitnya, langsung arahkan penyapuan pada area tersebut.
- Setelah kotoran energi terangkat, hancurkan atau netralkan energi negatif yang terdeteksi agar tidak kembali atau berpindah ke bagian tubuh lain.
Catatan: Proses ini tidak hanya membersihkan tubuh fisik, tetapi juga tubuh energi (aura) pasien.
2. PENYEMBUHAN (Pengisian Energi Positif dan Pemulihan Sel)
Tujuan:
Menstimulasi proses penyembuhan alami tubuh dengan mengalirkan energi positif, mendorong regenerasi sel, dan menenangkan sistem saraf.
Langkah-langkah:
- Setelah tubuh bersih dari energi negatif, pusatkan energi di tangan (atau pusat energi utama).
- Salurkan energi dengan niat menyembuhkan, bukan sekadar “mengisi”.
- Fokuskan pada bagian tubuh yang sakit sambil membayangkan energi terang dan lembut memasuki jaringan yang rusak, menutup luka halus, dan menyeimbangkan kembali aliran energi.
- Rasakan getaran lembut yang mengalir dari tangan menuju tubuh pasien.
- Lanjutkan hingga terasa perubahan: biasanya area yang sakit akan terasa lebih ringan, hangat, atau nyaman.
Tujuan akhir: Mengembalikan harmoni energi antara tubuh, pikiran, dan jiwa pasien.
3. PENGUATAN (Proteksi dan Stabilisasi Energi)
Tujuan:
Menjaga agar energi pasien tetap stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh energi luar atau penyakit yang sama.
Langkah-langkah:
- Setelah penyembuhan, bayangkan energi pelindung menyelimuti seluruh tubuh pasien seperti perisai cahaya.
- Beri afirmasi lembut: “Tubuhmu kini kuat, seimbang, dan terlindungi.”
- Seimbangkan seluruh sistem energi pasien dengan menyapu lembut dari kepala ke kaki.
- Tutup sesi dengan doa atau niat penguatan agar energi yang telah diberikan menetap secara stabil.
Catatan: Tahap ini penting untuk mencegah penyakit kembali atau munculnya gangguan baru akibat energi yang belum stabil.
KASUS KHUSUS: PENANGANAN LUKA FISIK
Untuk pasien dengan luka terbuka atau berdarah:
- Bersihkan luka secara fisik terlebih dahulu menggunakan cara medis yang benar (air bersih, antiseptik, dll).
- Setelah bersih, transfer energi penyembuhan ke area luka dengan niat menghentikan perdarahan dan mempercepat penutupan jaringan.
- Setelah darah berhenti, lanjutkan dengan energi pemulihan untuk membantu regenerasi kulit dan jaringan agar kembali normal.
Tiga tahap ini membentuk satu kesatuan proses penyembuhan energi:
Penyapuan membersihkan, Penyembuhan memulihkan, dan Penguatan melindungi.
Dengan latihan rutin, kesadaran yang tulus, serta niat yang benar, metode ini dapat menjadi sarana bantu penyembuhan yang efektif — selaras dengan energi Ilahi yang mengalir melalui niat baik seorang penyembuh.